Mengenal Tan Sam Tjay, Menteri Keuangan Zaman Sunan Gunung Jati

CIREBON - Tan Sam Tjai atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tan Sam Tjai Kong memiliki Gelar Tumenggung Aria Wiracula. Tan Sam Tjay adalah keponakan dari Tan Eng Hoat.

Makam Sam Tjai Kong atau Tumenggung Aria Wiracula ada di Sukalila Utara Kota Cirebon. Tan Sam Tjay memiliki tanah yang membentang hingga Kartini termasuk Pasar Pagi.

Hal tersebut diungkapkan Jeremy Huang tokoh Tionghoa Cirebon kepada radarcirebon.com. Dulunya kelenteng Talang juga merupakan rumah milik Tan Sam Tjay sebagai tempat penginapan bagi perantauan yang melewati perairan Cirebon.

Baca juga:

Hari Minggu, Covid-19 Kota Cirebon Tembus 670 Kasus

Beli Iphone 11 Rp8 Juta di Olshop, Ternyata Isinya Cuma Casing

Tragis, Diduga Tewas di Tangan Kakak Sendiri

\"Oleh sebab itu untuk mengenang Jasa Jasa Tan Sam Tjay, di Kelenteng Talang Cirebon ada meja abu Sembahyang Tan Sam Tjay. Ada papan Nama Tan Sam Tjay di meja sembahyang. Letaknya sebelah kanan di dalam Kelenteng Talang Cirebon,\" ungkapnya.

Dijelaskan Jeremy, Tan Sam Tjay adalah Menteri Keuangan pada zaman Sunan Gunung Jati. Sebagai Menteri Keuangan pada zaman Sunan Gunung Jati tentu saja terlibat di banyak pembiayaan pembangunan.

Dalam buku Cina Muslim di Jawa Abad XV dan XVI yang ditulis oleh HJ De Graaf hal 42 disebutkan Haji Tan Eng Hoat memiliki nama Maulana Ifdil Hanafi dengan gelar Pangeran Adipati Wirasenjaya. Ia menjadi raja muda di bawah Kesultanan Cirebon.

\"Secara de Jure berkuasa sampai Samudra India. Secara De Fakto berkedudukan di Kadipaten (Majalengka). Makam Tan Sam Tjay tahun 1900an di tembok persil oleh Mayor Tan Tjien Kie. Jasa besar Mayor Tan Tjien Kie membangun tembok persil melestarikan makam Tan Sam Tjay,\" jelasnya.

Masih kata Jeremy, Kelenteng Talang Cirebon memiliki nilai historis yang tercatat dalam Malay Annals Of Semarang And Cirebon.

\"Sampai saat ini belum ada sumber resmi yang menyebutkan kapan Kelenteng Talang dibangun. Talang berasal dari kata Sam Po Toa Lang yang artinya tiga orang yang dihormati, menggambarkan kedatangan Panglima Cheng Ho, Ma Huan dan Fei Xien,\" katanya.

Sumber: